Dalam menentukan jumlah jam overtime PT.Asahi Best Base Indonesia (ABBI) Bekasi masih menggunakan cara manual dengan hanya melihat pada data jumlah barang yang dihasilkan (output). Hal ini mengakibatkan jumlah jam overtime yang tidak sesuai, jumlah barang yang tidak stabil di gudang dan menyebabkan pengelolaan data produksi yang tidak efisien. Oleh karena itu proses penentuan jumlah overtime dievaluasi kembali dengan cara menghitung jumlah permintaan dari pembeli, persediaan barang dan jumlah barang yang dihasilkan (output). Tiga variabel tersebut digunakan untuk mengetahui jumlah jam overtime yang harus dilakukan untuk menutupi permintaan dari pembeli dalam satu hari kerja. Metode yang digunakan dalam sistem ini adalah dengan menggunakan metode fuzzy tsukamoto. Metode ini dipilih karena mempunyai aturan berbentuk IF-THEN yang dipresentasikan dalam himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Sebagai hasil output diinferensikan dari tiap-tiap aturan diberikan dengan berdasarkan predikat. Output yang dimaksud adalah jumlah jam overtime yang harus dilakukan untuk menutupi permintaan dari pembeli dalam satu hari. Aplikasi untuk menentukan jumlah jam overtime dengan menggunakan metode Fuzzy Tsukamoto yang penulis buat ternyata bukan hanya dapat menghitung jumlah jam overtime yang akan dilakukan departemen produksi melainkan jumlah persediaan yang diperlukan untuk keesokan harinya dan menunjang berjalannya produksi.